Peti mati masih berlumur darah
Ketika hendak ku kubur masa lalu
Ketika hendak ku kubur masa lalu
Angin malam menyeruak merebah
Ketika semua pelayat berlalu
Biar tak peduli
Biarkan jadi pelajaran tersendiri
Bagi mustika penjaga jiwa
Bagi relung yang runtuh lara
Ku bisikkan lagu seriosa
Pada ilalang di tepi nisan
Agar mereka tahu semuanya
Ku ingin jadikannya teman
Meski tanah telah berganti
Meski serangga yang penuh melodi
Namun dalam hati
telah ku remas sobekan kertas buram
Dan ku buang jauh di sudut makam
Muhammad Arbi
( Purbalingga , Oktober 2010 )